Ku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Ku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri, Aku benci
Aku ingin bingar, Aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?*
Ku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri, Aku benci
Aku ingin bingar, Aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?*
Terlahir seorang diri di muka bumi,, mengenali setiap wajah,, mendengar setiap suara..
merangkak meraih,, belajar berdiri tegak,, mengayunkan langkah berlari,,
di kerumunan orang berada,, di tengah keramaian,.aku masih merasa sepi,,
hingga sepi benar menjadi abadi,, hilang seorang diri..
*puisi Rangga dalam Ada Apa dengan Cinta
**gambar dari naromacan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar