Kebetulan...
Tanpa disengaja aku bertemu dengan seseorang, menemukan sesuatu dan melakukan sesuatu tanpa diduga, tidak pernah kurencanakan. Kebetulan!
Kebetulan adalah suatu kejadian yang tidak disegaja, tidak diduga dan tidak direncanakan kejadiannya. Dari sini akan muncul berbagai reaksi/respon individu, karena kebetulan itu sendiri adalah aksi/stimulus mono yang menghasilkan multiple respon. Suatu proses kebetulan (stimulus) yang sama akan menghasilkan respon yang berbeda pada tiap-tiap individu. Bahkan pada individu yang sama, ruang dan waktu (factor environments) turut mempengaruhi respon yang dihasilkan.
Seringkali dikatakan bahwa kebetulan itu tidak disadari kejadiannya. Sehingga menjadi wajar apabila individu yang mengalami kebetulan ini, reaksi pertama yang terjadi adalah kaget (terkejut). Pertanyaannya sekarang, apakah kebetulan itu berasal dari alam tak sadar manusia? Karena manusia tidak menyadari akan kejadian yang terjadi, tiba-tiba saja terjadi.
Menurut Sigmund Freud sang psikoanalisa, bahwa tipografi kesadaran manusia dibagi menjadi tiga bagian, yakni alam tak sadar, alam prasadar, alam sadar. Dimana alam tak sadar mendominasi kesadaran manusia.
* Alam tak sadar berisi dorongan (impuls), nafsu, hasrat, ide, dan perasaan yang ditekan . Kebutuhan-kebutuhan vital individu berada dalam alam tak sadar ini, sebagai control mekanisme kerja tubuh dalam alam sadarnya. Alam tak sadar adalah motiv atas alam sadar individu.
Namun, alam tak sadar tidak dapat diingat dalam alam sadar apabila system sensorik kesadaran sedang bekerja. Alam tak sadar dapat muncul dalam alam sadar apabila system sensorik kesadaran sedang tak berdaya. Misalnya, orang mengigau saat tidur, berbicara saat mabuk, keceplosan dalam bercanda. Alam tak sadar dapat pula dipanggil saat sadar, misalnya melalui teknik meditasi saat kita dapat memusatkan konsentrasi dan melepaskan sensor-sensor kesadaran kita.
* Alam prasadar tidak serta merta ada saat individu lahir, tetapi berkembang pada saat kanak-kanak. Karena represing dan pengikat energi mental supaya kegitan-kegiatan instinctual tidak bergerak liar, namun diikat dengan kenyataan normative alam sadar. Hal ini dapat kita lihat pada seorang bayi yang dengan mudah melepaskan kebutuhan-kebutuhan vitalnya seperti lapar, gerah, buang hajat, dll tanpa menghiraukan normative lingkungan sekitarnya. Jadi, alam prasadar adalah sensorik atas alam tak sadar yang dikeluarkan dalam alam sadar.
* Alam sadar adalah suatu keadaan dimana individu mampu mengadakan hubungan dengan lingkungannya melalui pancaindera dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungan serta dirinya sendiri melalui perhatian. Bila kesadaran baik, maka akan terjadi orientasi tentang waktu, ruang, objek, dll dengan pengertian yang baik serta pemakaian informasi yang efektif (melalui ingatan dan pertimbangan).
Apabila kita memaknai kebetulan berangkat dari sesuatu yang tidak disadari berdasarkan tipografi kesadaran manusia yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, bahwa segala sesuatu yang dialami oleh manusia adalah sebuah akibat dari pengalaman masa lalu dan impuls-impuls yang digerakkan oleh alam tak sadarnya yang termanifestasikan dalam alam sadar. Karena alam sadar tak mampu mengenali kondisi yang terjadi dibalik kesadaran tersebut.
Akan menjadi stimulus positif apabila kebetulan tersebut adalah hal yang diharapkan, bermanfaat dan membawa emosi positif bagi individu, ataupun mimpi-mimpi masa lalu yang tak terbayangkan. Maka, respon yang dihasilkan pun akan positif.
Kebetulan menjadi stimulus negative apabila hal tersebut tidak diharapkan, menumbuhkan emosi negative, dan menyisakan sakit baik fisik maupun psikis. Misalnya bertemu dengan orang yang dibenci di sebuah pesta.
Kebetulan itu akan menjadi stimulus netral apabila tidak mempengaruhi situasi emosi individu. Setiap hari kita berpapasan dengan orang-orang yang berbeda yang tidak kita kenal di jalan umum. Maka, respon yang dihasilkan pun netral/tidak ada apa-apa.
Dari stimulus menghasilkan respon. Baik respon yang bersifat afektif, kognitif, maupu konatif, bias juga respon yang dihasilkan pun tiga ranah sekaligus.
ANTARA KEBETULAN DAN HARAPAN
Kebetulan adalah realitas yang terjadi dan disadari, namun tidak disadari kedatanganya. Kebetulan bisa jadi bermakna dan tidak bermakna tergantung situasi apa yang terjadi pada individu. Kebetulan yang sejalan dengan harapan akan menumbuhkan energi positif bagi individu yang mengalaminya. Namun, apabila kebetulan itu tak sejalan bahkan bertentangan dengan harapan akan menjadi konflik bagi individu yang mengalami bahkan orang lain pun bisa menjadi imbas dari energi negatif yang dihasilkan oleh individu tersebut.
Saat kita dalam keadaan lapar, tiba-tiba kawan kita dating membawakan makanan. Apa yang terjadi?Saat kita tergesa-gesa untuk mengikuti ujian, tiba-tiba motor kita bocor. Apa yang terjadi?
Sebagai realitas yang tidak diduga. Kebetulan mampu merubah rencana yang telah terangkum dalam otak manusia, menghasilkan rencana-rencana baru dan harapan baru.
KEBETULAN... TAKDIR TUHAN....
Kebetulan pastilah memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang berpendapat bahwa kebetulan hanyalah sebuah kebetulan, tidak lebih. Ada yang yakin bahwa kebetulan itu sebenarnya tidak ada karena semua sudah diatur oleh Allah. Lalu mana yang akan kamu yakini?
Meyakini Qadha dan Qadar Allah... Hidup, mati, rezeki, dan jodoh sudah di tetapkan oleh Allah. Dan semuanya butuh ikhtiar kan, untuk mendapatkan ridhoNya..
Kita bertemu dengan orang ini, orang itu, semuanya pun bagiku bukan kebetulan. Allah telah merancangnya. Entah kita akan mendapatkan arti dari kebetulan itu secara langsung atau di kemudian hari. Dan pastilah ada hikmah dari setiap kejadian, setiap pertemua, setiap perpisahan, dan setiap kebetulan.Wallahu alam...
*copaste beberapa dengan sedikit perubahan.........
Kebetulan adalah suatu kejadian yang tidak disegaja, tidak diduga dan tidak direncanakan kejadiannya. Dari sini akan muncul berbagai reaksi/respon individu, karena kebetulan itu sendiri adalah aksi/stimulus mono yang menghasilkan multiple respon. Suatu proses kebetulan (stimulus) yang sama akan menghasilkan respon yang berbeda pada tiap-tiap individu. Bahkan pada individu yang sama, ruang dan waktu (factor environments) turut mempengaruhi respon yang dihasilkan.
Seringkali dikatakan bahwa kebetulan itu tidak disadari kejadiannya. Sehingga menjadi wajar apabila individu yang mengalami kebetulan ini, reaksi pertama yang terjadi adalah kaget (terkejut). Pertanyaannya sekarang, apakah kebetulan itu berasal dari alam tak sadar manusia? Karena manusia tidak menyadari akan kejadian yang terjadi, tiba-tiba saja terjadi.
Menurut Sigmund Freud sang psikoanalisa, bahwa tipografi kesadaran manusia dibagi menjadi tiga bagian, yakni alam tak sadar, alam prasadar, alam sadar. Dimana alam tak sadar mendominasi kesadaran manusia.
* Alam tak sadar berisi dorongan (impuls), nafsu, hasrat, ide, dan perasaan yang ditekan . Kebutuhan-kebutuhan vital individu berada dalam alam tak sadar ini, sebagai control mekanisme kerja tubuh dalam alam sadarnya. Alam tak sadar adalah motiv atas alam sadar individu.
Namun, alam tak sadar tidak dapat diingat dalam alam sadar apabila system sensorik kesadaran sedang bekerja. Alam tak sadar dapat muncul dalam alam sadar apabila system sensorik kesadaran sedang tak berdaya. Misalnya, orang mengigau saat tidur, berbicara saat mabuk, keceplosan dalam bercanda. Alam tak sadar dapat pula dipanggil saat sadar, misalnya melalui teknik meditasi saat kita dapat memusatkan konsentrasi dan melepaskan sensor-sensor kesadaran kita.
* Alam prasadar tidak serta merta ada saat individu lahir, tetapi berkembang pada saat kanak-kanak. Karena represing dan pengikat energi mental supaya kegitan-kegiatan instinctual tidak bergerak liar, namun diikat dengan kenyataan normative alam sadar. Hal ini dapat kita lihat pada seorang bayi yang dengan mudah melepaskan kebutuhan-kebutuhan vitalnya seperti lapar, gerah, buang hajat, dll tanpa menghiraukan normative lingkungan sekitarnya. Jadi, alam prasadar adalah sensorik atas alam tak sadar yang dikeluarkan dalam alam sadar.
* Alam sadar adalah suatu keadaan dimana individu mampu mengadakan hubungan dengan lingkungannya melalui pancaindera dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungan serta dirinya sendiri melalui perhatian. Bila kesadaran baik, maka akan terjadi orientasi tentang waktu, ruang, objek, dll dengan pengertian yang baik serta pemakaian informasi yang efektif (melalui ingatan dan pertimbangan).
Apabila kita memaknai kebetulan berangkat dari sesuatu yang tidak disadari berdasarkan tipografi kesadaran manusia yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, bahwa segala sesuatu yang dialami oleh manusia adalah sebuah akibat dari pengalaman masa lalu dan impuls-impuls yang digerakkan oleh alam tak sadarnya yang termanifestasikan dalam alam sadar. Karena alam sadar tak mampu mengenali kondisi yang terjadi dibalik kesadaran tersebut.
Akan menjadi stimulus positif apabila kebetulan tersebut adalah hal yang diharapkan, bermanfaat dan membawa emosi positif bagi individu, ataupun mimpi-mimpi masa lalu yang tak terbayangkan. Maka, respon yang dihasilkan pun akan positif.
Kebetulan menjadi stimulus negative apabila hal tersebut tidak diharapkan, menumbuhkan emosi negative, dan menyisakan sakit baik fisik maupun psikis. Misalnya bertemu dengan orang yang dibenci di sebuah pesta.
Kebetulan itu akan menjadi stimulus netral apabila tidak mempengaruhi situasi emosi individu. Setiap hari kita berpapasan dengan orang-orang yang berbeda yang tidak kita kenal di jalan umum. Maka, respon yang dihasilkan pun netral/tidak ada apa-apa.
Dari stimulus menghasilkan respon. Baik respon yang bersifat afektif, kognitif, maupu konatif, bias juga respon yang dihasilkan pun tiga ranah sekaligus.
ANTARA KEBETULAN DAN HARAPAN
Kebetulan adalah realitas yang terjadi dan disadari, namun tidak disadari kedatanganya. Kebetulan bisa jadi bermakna dan tidak bermakna tergantung situasi apa yang terjadi pada individu. Kebetulan yang sejalan dengan harapan akan menumbuhkan energi positif bagi individu yang mengalaminya. Namun, apabila kebetulan itu tak sejalan bahkan bertentangan dengan harapan akan menjadi konflik bagi individu yang mengalami bahkan orang lain pun bisa menjadi imbas dari energi negatif yang dihasilkan oleh individu tersebut.
Saat kita dalam keadaan lapar, tiba-tiba kawan kita dating membawakan makanan. Apa yang terjadi?Saat kita tergesa-gesa untuk mengikuti ujian, tiba-tiba motor kita bocor. Apa yang terjadi?
Sebagai realitas yang tidak diduga. Kebetulan mampu merubah rencana yang telah terangkum dalam otak manusia, menghasilkan rencana-rencana baru dan harapan baru.
KEBETULAN... TAKDIR TUHAN....
Kebetulan pastilah memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang berpendapat bahwa kebetulan hanyalah sebuah kebetulan, tidak lebih. Ada yang yakin bahwa kebetulan itu sebenarnya tidak ada karena semua sudah diatur oleh Allah. Lalu mana yang akan kamu yakini?
Meyakini Qadha dan Qadar Allah... Hidup, mati, rezeki, dan jodoh sudah di tetapkan oleh Allah. Dan semuanya butuh ikhtiar kan, untuk mendapatkan ridhoNya..
Kita bertemu dengan orang ini, orang itu, semuanya pun bagiku bukan kebetulan. Allah telah merancangnya. Entah kita akan mendapatkan arti dari kebetulan itu secara langsung atau di kemudian hari. Dan pastilah ada hikmah dari setiap kejadian, setiap pertemua, setiap perpisahan, dan setiap kebetulan.Wallahu alam...
*copaste beberapa dengan sedikit perubahan.........
Komentar
Posting Komentar