Ombak pasti akan selalu ada di samudra kehidupan. Entah itu hanya riak-riak kecil hingga gelombang yang besar. Pastilah tak ada laut yang begitu tenangnya. Jika itu memang benar ada, bukankah akan terasa aneh dan terkesan mengerikan?
Cobaan demi cobaan pasti silih berganti mewarnai bingkai kehidupan. Di setiap potret nya mungkin kan selalu menunggu rintangan yang menghadang. Rintangan yang nyata berada di depan mata atau rintangan yang tak terlihat bahkan tak terbesit. Lalu akan ada pilihan, kau akan melompatinya atau menghancurkannya?
Saat dihadapkan dengan berbagi pilihan, saat memutuskan menapaki pilihan itu, tak ayal langkah kita terhenti atas pertanyaan-pertanyaan, "bisakah aku melakukannya? bisakah aku melampauinya?'
Tersudutkan kemampuan dan kualitas diri.
Mungkin kita hanya perlu menutup mata. Berjalan tanpa mengindahkan apapun. Walaupun ada beban berat di punggung, tetap berusaha untuk terus berjalan. Tetap melangkah walau terasa menyakitkan. Tak menghiraukan apapun yang bisa menghentikan langkah. Fokus pada tujuan akhir dan cita yang digapai. Berusaha hingga titik darah penghabisan.
Jangan ada anggapan bahwa diri kita lemah. Tak mampu untuk berbuat. Keterbatasan itu memang ada, tapi bukan berarti berhenti karena ketidakberdayaan. Keterbatasan haruslah memicu kekuatan luar biasa yang tersimpan dalam. Keterbatasan haruslah memicu untuk memberikan usaha terbaik. Mendobrak, mencapai rekor pencapaian yang luar biasa.
Sesungguhnya kekuatan kita adalah sumber dari kekuatan orang-orang di sekitar kita. Mereka butuh kita. Kita butuh mereka. Jika kita lemah maka akan melemahkan mereka. Harus saling menguatkan. Saling menjaga. Saling memberi arti....
Cobaan demi cobaan pasti silih berganti mewarnai bingkai kehidupan. Di setiap potret nya mungkin kan selalu menunggu rintangan yang menghadang. Rintangan yang nyata berada di depan mata atau rintangan yang tak terlihat bahkan tak terbesit. Lalu akan ada pilihan, kau akan melompatinya atau menghancurkannya?
Saat dihadapkan dengan berbagi pilihan, saat memutuskan menapaki pilihan itu, tak ayal langkah kita terhenti atas pertanyaan-pertanyaan, "bisakah aku melakukannya? bisakah aku melampauinya?'
Tersudutkan kemampuan dan kualitas diri.
Mungkin kita hanya perlu menutup mata. Berjalan tanpa mengindahkan apapun. Walaupun ada beban berat di punggung, tetap berusaha untuk terus berjalan. Tetap melangkah walau terasa menyakitkan. Tak menghiraukan apapun yang bisa menghentikan langkah. Fokus pada tujuan akhir dan cita yang digapai. Berusaha hingga titik darah penghabisan.
Jangan ada anggapan bahwa diri kita lemah. Tak mampu untuk berbuat. Keterbatasan itu memang ada, tapi bukan berarti berhenti karena ketidakberdayaan. Keterbatasan haruslah memicu kekuatan luar biasa yang tersimpan dalam. Keterbatasan haruslah memicu untuk memberikan usaha terbaik. Mendobrak, mencapai rekor pencapaian yang luar biasa.
Sesungguhnya kekuatan kita adalah sumber dari kekuatan orang-orang di sekitar kita. Mereka butuh kita. Kita butuh mereka. Jika kita lemah maka akan melemahkan mereka. Harus saling menguatkan. Saling menjaga. Saling memberi arti....
Komentar
Posting Komentar