Langsung ke konten utama

Impian..[Kan terus terasa Indah]

Merangkai mimpi...
Setiap orang pasti pernah melakukannya kan..

Jadi teringat dahulu ketika masih anak-anak. Ketika ditanya,"nanti kalau udah besar mau jadi apa?"
Dan ku jawab, "mau jadi dokter".. Sambil membayangkan memakai baju putih, stetoskop terkalung di leher, sedang memeriksa pasien. hmm.. :)

Seiring berjalannya waktu, cita-cita kadang silih berganti karena teman dan lingkungan. Walaupun begitu dokter masih menjadi angan-angan yang menyenangkan.

Allah ternyata punya kehendak lain. Angan-angan itu tak akan mungkin kesampaian.
Namun, Allah mengirimkan impian yang lain. Yang mungkin itu yang terbaik.

Mimpi besar ku:
1. Mendirikan sekolah yang 'keren' buat anak-anak tidak mampu dan anak-anak jalanan. Jalan bagi mereka menggapai mimpi mereka, tuk menjadi lebih baik.
2. Menjadi menteri pendidikan.. 
semoga Allah mengabulkan.. Amin

Inginku,, impian ku tidak hanya milikku. Dan bukan sebuah egoisme sendiri akan mimpi itu. Tapi mimpi ini semoga bisa menjadi jalan memberikan kebermanfaatan untuk orang lain, menyampaikan kebaikan, dan mencegah kemungkaran.

Jangan pernah meremehkan impianmu! Allah saja tidak pernah meremehkan impian hambanya..
Percaya dan yakini Allah akan mengabulkannya atau menggantinya dengan yang lebih baik.

Dalam suatu moment, Ahmad Fuadi, penulis novel Negeri 5 Menara pernah berujar ada beberapa hal yang akan mempercepat dirimu dalam meraih impianmu:
1. Keikhlasan,, ikhlas dalam memperjuangkan impianmu.
2. Menguasai bahasa asing,, minimal 1 bahasa asing terkuasai. Jangan lupa untuk mempraktekkannya. Dalam hal bahasa, teori saja tidak berlaku.
3. Menulis,,


Katanya "tuliskan semua mimpi-mimpimu". Sudah pernah ku tuliskan. Dan beberapa dari mimpi-mimpi itu sudah tercapai. Alhamdulillah.

Impian akan menjadikan jiwa lebih hidup,
Impian akan menjadikan hidup lebih berwarna,
Impian akan mengubah warna menjadi arti,
Arti akan membuatnya begitu indah.

Semangat meraih mimpi!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUSIM SEMI

selalu suka dengan musim semi saat kau bisa lihat kuncup-kuncup bunga bermekaran saat keindahan mewarnai alam angin musim semi kan selalu membelai mu dengan lembut menenangkan dan menyejukkan hatimu dan di balik musim semi itu,, ada harapan yang selalu dinanti harapan akan terkabulnya keinginan dan mimpi-mimpi menantikan keindahan yang tak terbayangkan dan kini waktu sudah mulai berjalan kan meninggalkan mei musim semi yang berawal maret lalu kini akan berakhir kan berganti musim panas nan hangat tapi setiap harapan dan mimpi bukankah tak akan berakhir? akan selalu tersimpan menunggu terkabulkan di musim mendatang atau kan bersemi kembali dengan lebih indah di musim semi selanjutnya..

Di Beranda Waktu Hujan

Kau sebut kenanganmu nyanyian (dan bukan matahari yang menerbitkan debu jalanan, yang menajamkan warna-warni bunga yang dirangkaikan) yang menghapus jejak-jejak kaki, yang senantiasa berulang dalam hujan. Kau di beranda sendiri, "Kemana pula burung-burung itu (yang bahkan tak pernah kau lihat, yang menjelma semacam nyanyian semacam keheningan) terbang; kemana pula siut daun yang berayun jatuh dalam setiap impian?" (Dan bukan kemarau yang membersihkan langit, yang pelahan mengendap di udara) kau sebut cintamu penghujan panjang, yang tak habis-habisnya membersihkan debu, yang bernyanyi di halaman. Di beranda kau duduk sendiri, "Dimana pula sekawanan kupu-kupu itu, menghindar dari pandangku; dimana pula (ah, tidak) rinduku yang dahulu?" Kau pun di beranda, mendengar dan tak mendengar kepada hujan, sendiri, "Dimanakah sorgaku itu: nyanyian yang pernah mereka ajarkan padaku dahulu, kata demi kata yang pernah ku hafal, bahkan da...

KEPAHLAWANAN WANITA MUSLIM

Di antara sejarah kepahlawanan agung Eropa, terdapat suatu kisah seorang wanita yang gagah berani terlibat dalam peperangan melawan Napoleon Bonaparte. Dalam tahun 1808, setelah Napoleon berjaya menawan Portugis dan melantik adiknya Joseph sebagai timbalannya di situ, beliau telah meneruskan perjalanannya ke Spanyol. Satu pertempuran yang sengit telah berlaku di Saragossa, ibu negara Aragon. Pihak Spanyol telah mengarahkan seluruh kekuatan tentaranya yang ada. Wanita dan anak-anak juga turut memberi sumbangan kepada negara mereka. Seorang wanita bangsawan bernama Beureta telah mengatur dan mengetuai sekumpulan wanita dan anak-anak dalam membawa makanan kepada askar-askar di medan peperangan tersebut dan membawa pulang mereka yang cedera untuk dirawat. Disini jugalah telah muncul seorang srikandi bernama Augustina Saragossa. Pada suatu hari ketika beliau sedang menjalankan tugas membawa makanan untuk seorang askar yang tiba-tiba sebutir peluru telah menembus tubuh seorang askar yang...