Langsung ke konten utama

Tahun Baru



Gegap gempita orang-orang menyambut tahun baru. Pesta, perayaaan dimana-mana. Bahkan bunyi terompet dan kembang api tak henti-hentinya tadi malam. Aku hanya mendengarkannya saja di balik bilik kamarku. Aku yakin malam tadi begitu ramai. Dan pastinya, jalanan-jalanan di Bandung penuh sesak dengan kendaraan dan orang-orang yang menyambut tahun baru ini. Sementara aku, hanya bisa meringkuk sendiri di kamar. Tak apa. Hmm,, aku hanya flat-flat saja menanggapi tahun baru ini. Tak ada yang spesial karena memang tak ada yang perlu dispesialkan. Sebenarnya inginku cuma satu malam tadi, bisa berkumpul dengan keluarga. Tapi, Aku masih harus bercengkerama dengan soal-soal Ujian Akhir Semester yang belum selesai ku tuntaskan.

Tahun baru.. Berarti semakin berkurang jatah hidup di dunia ini. Sementara, apa yang sudah ku lakukan selama ini serasa belum cukup menjadi bekal, jika tiba-tiba dipanggil olehNya. Aku berharap aku masih punya cukup waktu untuk memperbaiki diri. Menghamba kepadaNya. Meminta ampun atas dosa-dosa. Dan beramal di jalanNya. Aku ingin menjadi lebih baik di tahun ini, ibadah, amal, dan hafalan...

Tahun baru.. Berarti memulai semangat baru untuk menuntaskan mimpi-mimpi yang belum tercapai atau memulai mimpi-mimpi baru. Bersyukur resolusi yang ku tulis di Tahun 2014 kemarin dua hal sudah tercapai. Allah sungguh Maha Besar atas kuasa dan nikmatNya. Tahun ini, aku ingin bisa menjalankan kuliah S2 ku dengan baik, merencanakan dan mempersiapkan agar bisa lulus di tahun 2016. Aku tak ingin berlama-lama kuliah S2. Tak ingin lama-lama menambah beban kedua orang-tua ku. Inginku bisa mendapatkan beasiswa agar bisa meringankan biaya kuliah dan biaya hidup di Bandung yang tak sedikit.Merencanakan untuk bisa mempunyai pendapatan sendiri. Aku harus segera belajar untuk ini. Bismillah, semoga Allah mempermudah...

Tahun baru.. Aku ingin mendapatkan seseorang yang dikirimkan oleh Allah dan disatukan dalam ikatan suci olehNya di tahun ini. Cinta halal nan indah. Cinta berdasar cinta kepadaNya. Cinta yang membuat kami kuat untuk berjalan bersama di jalan dakwah, jalan tarbiyah yang kami yakini bersama. Aku yakin Allah akan memberikannya di saat yang tepat dan dengan orang yang tepat.

Semoga Allah mengijabah.. Semoga Allah mengabulkan,, Semoga Alah memudahkan...
Aamin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernikahan Impianku: Islamic Wedding

Aku tak tau kapan dia, sang belahan jiwa kan hadir,, Aku tak tau kapan hari bahagia itu akan datang,, Tapi,, aku yakin semua kan begitu indah,, Bila direngkuh dengan ketentuanNya... Tema pernikahan selalu menarik apalagi bagi kita nih para single bahagia (ga mau mah kalau dipanggil jomblo ,, hehe). Walaupun belum ada calon dan belum tau kapan bakal nikah, ngga da salahnya kan nulis tentang konsep pernikahan impian. Dari dulu cuma ada di angan-angan, belum pernah ditulisin. Nah, mumpung ada GIVEAWAY: Konsep Pernikahan Impian dari teh Tetty, ya sekalian aja ditulisin..  Aku ingin pernikahan ku dibalut dengan suasana islami. Yup, konsep pernikahan yang aku impikan adalah   Islamic Wedding.  S ebagai seorang muslim yang mengikuti tuntutan islam, pernikahan islami harus diusahakan. Biasanya orang-orang hanya akad nikahnya saja yang islami karena itu memang tuntutan syariat islam, lalu selebihnya pelaksanaan resepsinya jauh dari nilai-nilai islam, misal ada acara dangdutan, joget, r

Di Beranda Waktu Hujan

Kau sebut kenanganmu nyanyian (dan bukan matahari yang menerbitkan debu jalanan, yang menajamkan warna-warni bunga yang dirangkaikan) yang menghapus jejak-jejak kaki, yang senantiasa berulang dalam hujan. Kau di beranda sendiri, "Kemana pula burung-burung itu (yang bahkan tak pernah kau lihat, yang menjelma semacam nyanyian semacam keheningan) terbang; kemana pula siut daun yang berayun jatuh dalam setiap impian?" (Dan bukan kemarau yang membersihkan langit, yang pelahan mengendap di udara) kau sebut cintamu penghujan panjang, yang tak habis-habisnya membersihkan debu, yang bernyanyi di halaman. Di beranda kau duduk sendiri, "Dimana pula sekawanan kupu-kupu itu, menghindar dari pandangku; dimana pula (ah, tidak) rinduku yang dahulu?" Kau pun di beranda, mendengar dan tak mendengar kepada hujan, sendiri, "Dimanakah sorgaku itu: nyanyian yang pernah mereka ajarkan padaku dahulu, kata demi kata yang pernah ku hafal, bahkan da

Antara Kayu dan Kreativitas

I, intuiting itu ibarat kayu. Kayu pohon tumbuh dan bergerak vertikal. Kayu pohon tumbuh, hidup dan menghasilkan buah. Kayu seperti tidak pernah berhenti tumbuh ingin mencapai langit. Dan juga kayu tumbuhan indah dan sedap dipandang mata. Jika orang ingin mencari lambang kreativitas maka simbol yang digunakan adalah pensil kayu, bukan ballpoint. Demikian juga benda-benda kreatif bahkan rumah kreatif terbuat dari kayu. Kayu memiliki kekuatan sekaligus fleksibilitas. Kayu menghadirkan kreativitas. Jika kau tinggal di kawasan atau rumah yang banyak pohonnya, maka hawa kreatifitas mudah didapatkan. Gerakan kayu yang cenderung bergerak vertikal ke atas seakan mencapai langit, ibarat penuh optimisme sedang melompat mengejar masa depan. Kayu menciptakan kreativitas. Kreativitas lambang kualitas ilmu. masih ingat dalam keilmuan terbagi tiga kelas: deskriptif, analitis, kemudian tertinggi adalah sintesis. Sintesa adalah hasil kreativitas.Orang I: optimis, kreatif, berkelas, kuat dan fleks