Langsung ke konten utama

WALA’ (LOYALITAS) ADALAH HUKUM ALAM



Demi langit yang mempunyai gugusan bintang (QS. Al Buruj:1)”
            Maha Besar Allah yang telah menciptakan jagad raya dengan segala isinya. Dibalik segala penciptaan sesuatu, Allah pastilah memberikan hikmah kepada manusia. Observatorium besar pada tahun 30-an pada abad ini telah menemukan bahwa alam semesta ini terdiri dari gugusan-gugusan. Satu gugusan terdiri dari satu bintang yang sangat besar dan kuat yang merupakan orbit atau pusat dimana banyak bintang yang lebih lemah berkumpul di sekitarnya dalam bentuk galaksi. Kumpulan ini disebut dengan “gugusan bintang. Semakin jauh dari pusat, kepadatan kumpulan bintang-bintang itu semakin berkurang hingga menjadi ruang kosong. Gugusan-gugusan bintang ini diyakini sebagai batu bata bangunan langit yang memperlihatkan penyebarannya di seluruh sudut alam semesta dengan satu model, dalam komposisi yang sama, dan struktur yang mirip. Fenomena jagad raya ini secara tidak langsung menunjukkan adanya loyalitas dari gugusan bintang yang lemah terhadap gugusan bintang yang kuat sebagai pusatnya.
            Atom juga diciptakan dengan model yang sama Penyusun atom diantaranya neutron, proton, dan elektron. Neutron dan proton berada dalam inti atom sedangkan elektron mengelilingi inti atom. Ellektron-elektron yang bergerak mengelilingi inti berada dalam orbital-orbital dengan tingkat energi yang berbeda-beda. Semakin dekat jarak elektron dengan inti maka energi ikatnya pun akan semakin kuat. Semakin jauh jaraknya maka energi ikatnya semakin lemah bahkan mempunyai potensi untuk berpindah ke yang lainnya.
            Gugusan bintang dan atom menjelaskan bahwa loyalitas adalah sebuah hakikat yang dinamis dan kokoh. Berdasarkan hal ini, kita bisa menganalogikan bahwa rotasi sebagian makhluk berada di dalam orbit makhluk lain yang terpilih dan lebih kuat darinya. Makhluk yang lebih kuat ini menjadi pusat rotasi, poros, atau sentral di mana makhluk-makhluk lain berkumpul di sekelilingnya dan ia berkompeten untuk menawan yang lebih lemah, mengikatkannya pada dirinya, dan mencegahnya dari tindakan menyempal atau keluar dari edarnya. Karena itu, loyalitas dapat diterapkan pada hubungan-hubungan manusia dan menunggu kesetiaan sebagian manusia terhadap sebagian yang lainnya.
            Ada beberapa makna yang tersimpan di dalam fenomena loyalitas. Pertama, bahwa loyalitas itu berantai. Yang kuat dan mengikat yang lain pada gilirannya akan terikat dengan yang lain yang lebih kuat darinya. Hal ini terlihat jelas dalam gugusan bintang yang bersama gugusan-gugusan bintang yang lain berasosiasi kepada gugusan yang istimewa dan unggul yang kemudian menjadi sentral bagi gugusan-gugusan yang lain. Ini adalah dasar kepemimpinan dalam kehidupan manusia, bahwa orang-orang yang mendapatkan loyalitas dari banyak orang membutuhkan pihak lain yang mampu mensinergikan mereka dan mencegah kondisi saling menabrak dan menganiaya.
            Kedua, elektron mempunyai kemungkinan keluar dari jalur tanpa sebab jika volumenya lebih dari sembilan puluh. Begitu pula dalam kehidupan manusia, apabila orang-orang yang loyal dalam aktivitas perhimpunan yang luas itu bertambah, maka akan sering terjadi penyempalan. Hal ini terjadi karena unsur yang menghimpun mereka tidak mampu memberi mereka banyak orbit linier yang dapat memuaskan selera dan tuntutan mereka, sehingga kecemasan mewarnai hubungan tersebut dan terjadilah pembangkangan.
            Ketiga, bahwa jumlah elektron yang terikat sesuai dengan kekuatan proton yang ada di dalamnya. Begitupun juga, seorang yang menjadi poros diikuti oleh sebanyak orang sesuai dengan kadar ilmu dan kekuatan kecakapannya.
            Keempat, bahwa atom dari sebuah unsur dapat bersatu dengan atom dari unsur lain sehingga terbentuk partikel baru yang memiliki karakteristik dan komposisi berbeda sesuai dengan pertambahan atomnya. Fenomena ini merupakan dasar fenomena aliansi dalam kehidupan manusia, hingga terjadilah aliansi dengan unsur yang serupa, sepadan, dan yang mendekati.
Jika makna-makna loyalitas ini dipahami, maka da’i islam dapat mencari tempat poros bagi diri mereka untuk memperoleh loyalitas dari orang lain. Para da’i harus senatiasa meningkatkan keilmuan dan kapasitasnya, menyerukan kebaikan, menyampaikan risalah islam, kreatif membangun program dakwah dengan melihat kecenderungan aliansi yang ada, mampu menyelesaikan masalah yang muncul dan menguatkan pengaruhnya. Bayangkan jika semua da’i mampu menjadi poros dalam kehidupan dan mampu menggaet orang-orang untuk loyal terhadapnya, maka akan ada berapa banyak orang yang akan loyal terhadap islam?
           
Referensi: “Life Making, Menjadi Aktivis Kreatif” karya Muhammad Ahmad ar-Rasyid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yakinlah Kau Bisa!

Ombak pasti akan selalu ada di samudra kehidupan. Entah itu hanya riak-riak kecil hingga gelombang yang besar. Pastilah tak ada laut yang begitu tenangnya. Jika itu memang benar ada, bukankah akan terasa aneh dan terkesan mengerikan? Cobaan demi cobaan pasti silih berganti mewarnai bingkai kehidupan. Di setiap potret nya mungkin kan selalu menunggu rintangan yang menghadang. Rintangan yang nyata berada di depan mata atau rintangan yang tak terlihat bahkan tak terbesit. Lalu akan ada pilihan, kau akan melompatinya atau menghancurkannya? Saat dihadapkan dengan berbagi pilihan, saat memutuskan menapaki pilihan itu, tak ayal langkah kita terhenti atas pertanyaan-pertanyaan, "bisakah aku melakukannya? bisakah aku melampauinya?' Tersudutkan kemampuan dan kualitas diri. Mungkin kita hanya perlu menutup mata. Berjalan tanpa mengindahkan apapun. Walaupun ada beban berat di punggung, tetap berusaha untuk terus berjalan. Tetap melangkah walau terasa menyakitkan. Tak menghiraukan a...

Sebaris Kado Untukmu..

Sembunyikanlah kenangan manis masa lalumu dalam senyum dan tawa Bingkislah kesedihan bukan dalam tangis melainkan ketabahan Kenangan tak perlu dibuang Biarkan dalam bingkai emas Kenangan pahit menghadirkan senyum Manakala kita menyadarinya Kenangan manis menghadirkan lamunan Kita semua, sebenarnya rapuh oleh kenangan Hanya kita sendiri yang tahu betapa kenangan itu tidak ingin dilupakan.... Tak peduli apakah yang bisa membuatmu tersenyum Apakah ada sesuatu hal, seseorang, atau diri sendiri Maka tersenyumlah Maka akan kau temukan sebuah dunia baru Dunia yang bisa membuat segalanya menjadi lebih baik.. **dari temanmu yang paling cantik, pinter, baik, ramah,, tapi sentimen dan usil.. "Ratna" _kado ulang tahun 8 tahun yang lalu_makasih ratna_^^_

Resolusi 2014

Ternyata sudah 3 bulan tak memposting tulisan di blog ku ini. Terkadang hanya sekedar mampir tanpa ada usaha tuk menuliskan apa yang ada di otak. Dan kini, tak terasa waktu tlah sampai di tahun yang baru,, 2014. Hmm,, kayaknya harus lebih rajin ketik-ketik lagi nih.. :) Mengawali di tahun baru ini, aku ingin menuliskan beberapa keinginan atau lebih kerennya orang-orang bilang resolusi, he.. List yang mau aku lakukan di tahun ini: a). segera lulus S1,, yang ini TANPA TAWAR b). lanjutin S2,, opsi: 1. Pengembangan Kurikulum UPI Bandung; 2. Pendidikan Kimia UNM Malang c). masuk ke LSM yang bergerak di bidang sosial pendidikan d). cari kerja/bikin usaha sendiri e). nulis novel f). nambah hafalan min 1 juz g). menikah Bersiap untuk melangkah... _ angan kan berkembang menjadi ingin_ _ingin tanpa aksi kan tetap menjadi angan_ _melangkah pasti dengan Allah tetap di hati_ _karena Ia pasti kan beri yang terbaik bagi diri_