Langsung ke konten utama

Puisi


Kalam*

Kalam manusia kalam kita
sering kali cuma debu di piranti waktu
terkadang hanya jadi sajak kurus
yang mengendap di kantong pilu
atau menjelma merpati
terbang telusuri angkasa
hinggap di pokok-pokok

Kalam kita
sekali waktu jadi buah pikir
dan bermilyar tulisan
dengan satu masa pretensi
berjalan, kembara pada satu kala
satu peradaban kemudian samar, pupus
jadi bunyi senyap
atau abadi
dalam lukisan semu gagap

Kalam mulia, kalam Allah
kalam langit dan bumi
diturunkan dari gemilang arsy, lauhul mahfuz
keabadian yang mengatur segala
bunga kata yang tak pernah berubah
dengannya pelangi berwarna
dan matari jadi panas
dengannya air mengalir
dan manusia bernapas

tapi dengannya pula tanah kita
bisa retak meratap
gunung-gunung berhamburan
dan manusia menjelma anai-anai

dengannya akan terjaga
ruh-ruh yang beriman
di tiap lekuk liku kehidupan

Kalamullah
sesuci-suci kalam
petunjuk cinta terpatri
di sabil hamba terpilih


Aku Abu Dzar Yang Tertinggal*

Akulah Abu Dzar itu
yang menggenggam azzam
memasang mata awas di semesta perburuan
dan pantang istirah
nuju cintaMu

(bagiku cengkerama denganMu luputkan resah
bercinta denganMu gugurkan lara)

Akulah Abu Dzar itu
pada hari pecah-pecah
sahara jadi kepingan duka
tapi sekuat nyali, sekuat diri
aku berlari menjelang
langkah retak terseok,
tapak luka berdarah
ini jalinan rasa yang harus tetap bernyawa!

O, kafilah bercahya Illahi
Tunggu aku! Tunggu aku!

Seperti Abu Dzar,
sang pemburu cintaMu di padang mara
yang pernah tertinggal jauh dari laskar
tak peduli keringat, air mata, darah atau cuaca
kukejar Kau atas nama cinta


Jelajah Diam*

Seperti seorang pemburu
waktu mengendap-endap selalu
dalam tubuhmu tubuhku

:Apa kita akan pernah punya senja sendiri?
Menyusuri tepi pantai, atau misteri hutan pinus?
Akankah ada jejak panjang di jalan kenangan?
Atau hanya memori dalam imaji?
Ilusi yang terpaksa kita kemas
berulangkali sebagai fiksi?

Seperti seorang pemburu
waktu mengendap-endap selalu
dalam tubuhku tubuhmu
detiknya mengiris-ngiris nadi
dan kita pun hanya bisa
kembali menjelajahi
diam


Kamu adalah Secarik Alamat*

Kamu adalah secarik alamat
yang tak ada dalam peta
bagaimana bisa
aku benar-benar tiba di sana?

Sementara itu
Kita pun berkejaran di halaman
waktu
sambil menahan belati nyeri
dalam diri
seperti siapa?
Arok-Dedes, Sih-Mata Elang?
aku berlarilari di hatimu
kau berlarilari di pikiranku

Kamu adalah secarik alamat
tanpa nomor, bahkan tempat
kamu secarik alamat
yang hanya mampu kugenggam
atau kulumat dalam angan
dan jantungku

:secarik alamat bernama hening


*Karya Helvy Tiana Rosa

Komentar

  1. salam hangat dari kami ijin informasinya dari kami pengarjin jaket kulit

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yakinlah Kau Bisa!

Ombak pasti akan selalu ada di samudra kehidupan. Entah itu hanya riak-riak kecil hingga gelombang yang besar. Pastilah tak ada laut yang begitu tenangnya. Jika itu memang benar ada, bukankah akan terasa aneh dan terkesan mengerikan? Cobaan demi cobaan pasti silih berganti mewarnai bingkai kehidupan. Di setiap potret nya mungkin kan selalu menunggu rintangan yang menghadang. Rintangan yang nyata berada di depan mata atau rintangan yang tak terlihat bahkan tak terbesit. Lalu akan ada pilihan, kau akan melompatinya atau menghancurkannya? Saat dihadapkan dengan berbagi pilihan, saat memutuskan menapaki pilihan itu, tak ayal langkah kita terhenti atas pertanyaan-pertanyaan, "bisakah aku melakukannya? bisakah aku melampauinya?' Tersudutkan kemampuan dan kualitas diri. Mungkin kita hanya perlu menutup mata. Berjalan tanpa mengindahkan apapun. Walaupun ada beban berat di punggung, tetap berusaha untuk terus berjalan. Tetap melangkah walau terasa menyakitkan. Tak menghiraukan a...

Sebaris Kado Untukmu..

Sembunyikanlah kenangan manis masa lalumu dalam senyum dan tawa Bingkislah kesedihan bukan dalam tangis melainkan ketabahan Kenangan tak perlu dibuang Biarkan dalam bingkai emas Kenangan pahit menghadirkan senyum Manakala kita menyadarinya Kenangan manis menghadirkan lamunan Kita semua, sebenarnya rapuh oleh kenangan Hanya kita sendiri yang tahu betapa kenangan itu tidak ingin dilupakan.... Tak peduli apakah yang bisa membuatmu tersenyum Apakah ada sesuatu hal, seseorang, atau diri sendiri Maka tersenyumlah Maka akan kau temukan sebuah dunia baru Dunia yang bisa membuat segalanya menjadi lebih baik.. **dari temanmu yang paling cantik, pinter, baik, ramah,, tapi sentimen dan usil.. "Ratna" _kado ulang tahun 8 tahun yang lalu_makasih ratna_^^_

Resolusi 2014

Ternyata sudah 3 bulan tak memposting tulisan di blog ku ini. Terkadang hanya sekedar mampir tanpa ada usaha tuk menuliskan apa yang ada di otak. Dan kini, tak terasa waktu tlah sampai di tahun yang baru,, 2014. Hmm,, kayaknya harus lebih rajin ketik-ketik lagi nih.. :) Mengawali di tahun baru ini, aku ingin menuliskan beberapa keinginan atau lebih kerennya orang-orang bilang resolusi, he.. List yang mau aku lakukan di tahun ini: a). segera lulus S1,, yang ini TANPA TAWAR b). lanjutin S2,, opsi: 1. Pengembangan Kurikulum UPI Bandung; 2. Pendidikan Kimia UNM Malang c). masuk ke LSM yang bergerak di bidang sosial pendidikan d). cari kerja/bikin usaha sendiri e). nulis novel f). nambah hafalan min 1 juz g). menikah Bersiap untuk melangkah... _ angan kan berkembang menjadi ingin_ _ingin tanpa aksi kan tetap menjadi angan_ _melangkah pasti dengan Allah tetap di hati_ _karena Ia pasti kan beri yang terbaik bagi diri_