Kalam*
Kalam manusia kalam kita
sering kali cuma
debu di piranti waktu
terkadang hanya
jadi sajak kurus
yang mengendap di
kantong pilu
atau menjelma
merpati
terbang telusuri
angkasa
hinggap di
pokok-pokok
Kalam kita
sekali waktu jadi
buah pikir
dan bermilyar
tulisan
dengan satu masa
pretensi
berjalan, kembara
pada satu kala
satu peradaban
kemudian samar, pupus
jadi bunyi senyap
atau abadi
dalam lukisan semu
gagap
Kalam mulia, kalam
Allah
kalam langit dan
bumi
diturunkan dari
gemilang arsy, lauhul mahfuz
keabadian yang
mengatur segala
bunga kata yang
tak pernah berubah
dengannya pelangi
berwarna
dan matari jadi
panas
dengannya air
mengalir
dan manusia
bernapas
tapi dengannya
pula tanah kita
bisa retak meratap
gunung-gunung
berhamburan
dan manusia
menjelma anai-anai
dengannya akan
terjaga
ruh-ruh yang
beriman
di tiap lekuk liku
kehidupan
Kalamullah
sesuci-suci kalam
petunjuk cinta
terpatri
di sabil hamba
terpilih
Aku Abu Dzar Yang
Tertinggal*
Akulah Abu Dzar itu
yang menggenggam
azzam
memasang mata awas
di semesta perburuan
dan pantang
istirah
nuju cintaMu
(bagiku cengkerama
denganMu luputkan resah
bercinta denganMu
gugurkan lara)
Akulah Abu Dzar
itu
pada hari
pecah-pecah
sahara jadi
kepingan duka
tapi sekuat nyali,
sekuat diri
aku berlari
menjelang
langkah retak
terseok,
tapak luka
berdarah
ini jalinan rasa
yang harus tetap bernyawa!
O, kafilah
bercahya Illahi
Tunggu aku! Tunggu
aku!
Seperti Abu Dzar,
sang pemburu
cintaMu di padang mara
yang pernah
tertinggal jauh dari laskar
tak peduli
keringat, air mata, darah atau cuaca
kukejar Kau atas
nama cinta
Jelajah Diam*
Seperti seorang pemburu
waktu
mengendap-endap selalu
dalam tubuhmu
tubuhku
:Apa kita akan
pernah punya senja sendiri?
Menyusuri tepi pantai,
atau misteri hutan pinus?
Akankah ada jejak
panjang di jalan kenangan?
Atau hanya memori
dalam imaji?
Ilusi yang
terpaksa kita kemas
berulangkali
sebagai fiksi?
Seperti seorang
pemburu
waktu
mengendap-endap selalu
dalam tubuhku
tubuhmu
detiknya mengiris-ngiris
nadi
dan kita pun hanya
bisa
kembali
menjelajahi
diam
Kamu adalah Secarik Alamat*
Kamu adalah secarik alamat
yang tak ada dalam
peta
bagaimana bisa
aku benar-benar
tiba di sana?
Sementara itu
Kita pun
berkejaran di halaman
waktu
sambil menahan
belati nyeri
dalam diri
seperti siapa?
Arok-Dedes,
Sih-Mata Elang?
aku berlarilari di
hatimu
kau berlarilari di
pikiranku
Kamu adalah
secarik alamat
tanpa nomor,
bahkan tempat
kamu secarik
alamat
yang hanya mampu
kugenggam
atau kulumat dalam
angan
dan jantungku
:secarik alamat
bernama hening
*Karya Helvy Tiana Rosa
salam hangat dari kami ijin informasinya dari kami pengarjin jaket kulit
BalasHapus